Kemarin, seseorang mengatakan (secara tidak langsung) kepada saya bahwa, “Saya gak suka cowok yang suka masak. Banci!”
Well, semua orang boleh mengkritik. Tapi apa benar pria tukang masak (atau sekedar hobi) itu banci?
Coba sekarang lihat dari sisi lain. Dari wanita misalnya….
Dahulu, wanita (apalagi yang berasal dari Suku Jawa) hanya dididik untuk mampu melakukan pekerjaan rumah tangga, seperti mencuci, memasak, dll. Tapi sekarang justru tidak seperti itu. Banyak wanita yang jadi pekerja kantoran, alih-alih ibu rumah tangga. Dan banyak diantara mereka yang menduduki jabatan penting di perusahaan atau instansinya, bahkan lebih tinggi dari jabatan pria di kantornya.
Kalau pria tukang masak itu banci, bukankah seharusnya wanita kantoran itu tomboy?
Dan kalau dilihat, pria atau wanita yang bekerja “bukan bidangnya” justru lebih sukses, kenapa?
Menurutku, itu karena...
“Pria dan wanita yang melakukan pekerjaan seperti itu didasari oleh keinginannya sendiri dan mau membawanya ke tingkat professional, bukan sebagai kebutuhan atau keharusan.”
Karena itulah, sebagian besar executive chef hotel dan restoran ternama adalah pria. Bahkan pemilik restoran dengan gelar Michelin Star (apa itu? Cek disini http://kevindra-wonderland.blogspot.com/2011/08/gelar-michelin-star.html) kebanyakan adalah pria.
Jadi, menurutku pria yang hobi masak itu bukan banci. Tapi sekali lagi, semua orang boleh mengkritik…
setuju deh.
ReplyDeletejustru jaman sekarang ini kebanyakan 'pria' yang bekerja di dapur restoran ternama.