Sunday, January 22, 2012

Emang Harus Cantik?

   Seperti biasa, sore ini lagi santai-santai sambil tiduran. Tiba-tiba kegalauan datang yang entah datang dari mana, bikin lamunan kosong sore hari jadi lamunan sore penuh kegalauan...

     Halah opo se... --"

   Hari Kamis kmarin, waktu pelajaran B. Inggris, seorang cewek yang aku lupa tepatnya siapa nanya ke cowok,

"Apakah pasangan kalian di masa depan harus cantik?"

   Mbak (atau bu, aku juga lupa sapa yang nanya --"), kita seorang cowok HARUS dapat cewek yang bukan hanya cantik, tapi juga menarik. Kenapa? Karena dengan begitu kemungkinan cowok untuk ngelirik yang lain akan jatuh turun...

   Tapi ingat, CANTIK ITU SUBJEKTIF DAN MENARIK ITU RELATIF...

   Cantik itu subjektif, karena tiap cowok punya kriteria sendiri dalam menjelaskan kata "cantik" itu. Jadi kalo kalian yang cewek merasa tidak "cantik", percayalah pasti ada seseorang di suatu tempat yang menganggap kalian "cantik". Tidak ada manusia yang dilahirkan forever alone...
    Menarik itu relatif, karena semenarik-menariknya seorang cewek, kalau tidak di tempat dan waktu yang tepat gak ada yang bakal tertarik. Coba ambil contoh sifat kalem. Bagi beberapa cowok, cewek kalem itu menarik. Tapi kalo dia tetep mertahanin sifat kalemnya dalam sebuah diskusi, yang terlihat bukan sifat "kalem", tapi malah "pasif". Sebagian besar cowok gak terlalu suka cewek pasif.

   Jadi buat kalian yang cewek, be yourself. Salam olahraga... :D

Friday, January 6, 2012

Apatis?

Latar belakang tulisan ini sederhana. Karena beberapa menit yang lalu, seseorang mempertanyakan statusku sebagai seorang Smalane hanya karena aku kurang termotivasi untuk datang ke suatu acara.

Apatis, sebuah kata yang sering aku dengar selama di Smala. Mengacu pada orang2 yang tidak mau atau tidak bisa memberikan kontribusinya, atau kurang lebih seperti itu.....

Dan karena Ketua OSIS tahun ini berusaha untuk menghilangkan (apa yg mereka sebut sebagai) apatisme, ada beberapa hal yang harus dilakukan sang ketua supaya usahanya efektif dan permanen.

Pertama, Sebelum menghilangkan apatisme, hapuskan dulu rasa AROGAN dan SOMBONG orang2 yang mengatakan dirinya SMALANE SEJATI.

Karena sebenarnya, istilah apatisme dan perlakuan yang tidak menyenangkan kepada orang yang mendapat predikat itu berasal dari orang2 itu.

Dan percaya atau tidak, orang2 dengan sifat2 seperti itu memang ada.

Kedua, berhenti mengancam orang lain untuk mengikuti sesuatu.

Karena kalau dilakukan, orang2 yang dicap apatis ini kadang malah menolak untuk berpartisipasi. Atau mungkin lebih buruk: bermuka dua.